Peran Bakteri Dalam Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman
Artikel ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi.
Nama kelompok :
• Diana 170321100051
• Ahmad Ubai Dillah 170321100052
• Nelsi Ega Syahfera 170321100079
Latar Belakang
Bakteri adalah tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Orang yang pertama kali mengenal bakteri di bawah mikroskop adalah Antony Van Leeuwenhoek pada tahun 1683. Bakteri mempunyai dua sisi saling berlawanan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu sisi yang menguntungkan dan sisi yang merugikan. Penyakit bakteri pada tanaman di kenali pada tahun 1878-1883 oleh Buhril.Ternyata,banyak bakteri yang dapat menyebabkan sakit pada tanaman,di antaranya tanaman apel dan pir.Sebelum tahun 1878 belum diketahui adanya penyakit bakteri pada tanaman.Bakteri dikira hanya menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang piaraan.Smith pada tahun 1920 melaporkan bahwa terdapat baanyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada bermacam macam tanaman.Jumlahnya lebih dari 60 keluarga dan lebih dari 150 genus.Pada tahun 1930,Elliot melaporkan telah mencatat 177 jenis penyakit bakteri pada tanaman.Bergey pada tahun 1930 mengatakan bahwa penyakit tanaman dibagi dalam 2 genus yaitu Erwinia dengan 12 jenis dan Phytomonas dengan 81 jenis.Namun,dikemudian hari ternyata lebih banyak lagi bakteri yang ditemukan.
Pembahasan
A. Mengenal Bakteri
Bakteri adalah kelompok mikroorganisme dalam tanah yang paling dominan, meliputi separuh dari biomassa mikroba di dalam tanah.
1.Morfologi
Bentuk bakteri bermacam macam.Ada yang bulat (tipe kokus) dengan garis tengah 0,15 sampai 1 mikron.Ada yang berbentuk batang atau silindris panjang atau pendek (tipe baksil) dan ada yang berbentuk silindris, spiral panjang atau pendek (spirillum) yang garis tengahnya 0,3 sampai 3 mikron, sedangkan panjangnya 1 sampai lebih dari 6 mikron.
Berikut bagan identifikasi bakteri berdasarkan ada atau tidaknya oksigen:
• Dinding luar,didalamnya terdapat :
Kapsula (lapisaan lendir)
Berbentuk lapisan lendir yang menyelubungi sel bakteri,mempunyai arti penting karena erat hubungannya dengan virulensi bakteri patogen.Bila bakteri kehilangan kapsulanya,Virulensinya akan menurun.
Dinding sel
Terletak diantara kapsula dan mebran sitoplasma.
Membran Sitoplasma
Terletak dibawah dindingsel dan tidak terikat erat.Membran tersusun dari lipit dan protein.
• Sitoplasma
Sitoplasma berupa protoplasma yang didalamnya terdapat granula untuk menyimpan zat makanan cadangan,ribosom,poliribosom,fakuolags,tetesan lipida basal flagela.
• Daerah inti
Yaitu sering disebut dengan nukleoid.Pada daerah ini terdapat kromosom yang hanya di bentuk oleh satu molekul DNA yang melingkar lingkar.
• Alat pergerakan
Bakteri ada yang inaktif atau tidak dapat bergerak.adapula bakteri yang bisa berenang atau bergerak akibat adanya bulu bulu yang bisa bergetar.(ada gambar)
B. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri berkembang dengan cara membelah diri.Dalam waktu 20 sampai 30 menit, satu sel dapat meenjadi 2.Beberapa jenis bakteri juga dapat membentuk endospora yang letaknya dalam sel dan dikelilingi membran padat yang kuat.Endospora sangat tahan terhadap kekeringan, panas, dan faktor lain yang tidak menguntungkannya.Jika kemudian keadaan baik, endospora akan berkecambah membentuk sel sel vegetatif.Bakteri ada yang bersifat parasit, sayprovit, atau heterotrop ( bisa parasit atau satprovit).Ada juga bakteri autrotop yang dapat melakukan asimilasi karbon ( C ) karena mempunyai zat warna seperti klorofil.Bakteti ini tidak tergantung dari organisme lain, misalnya bakteri ungu dan hijau.Ada bakteri yang menggunakan tenaga kimia yaitu tenaga diambil dari reaksi kimia yang terjadi,misalnya bakteri nitrifikasi,belerang, dan besi.Bakteri autotrop tidak menjadi penyakit tanaman karena bisa mendapatkan tenaga sendiri.
C. Tipe Keuntungan Bakteri
Berikut ini adalah macam-macam bakteri yang berhubungan dalam pertumbuhan tanaman:
a. Rhizobium: fungsinya dalam pertanian adalah untuk menyuburkan tanah. Bakteri ini bisa mengikat Nitrogen dari udara.Contohnya adalah Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan.
b. Azospirillum: bakteri ini memiliki kemampuan menambah N2 dan menghasilkan fitohormon. Fitohormon yang dihasilkan berupa auksin, giberelin, sitokinin, dan etilen.
c. Azotobacter: efektif meningkatkan hasil tanaman budidaya pada tanah yang dipupuk dengan kandungan bahan organik yang cukup. Sifat Azotobacter ini dapat meningkatkan perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman, tegakan tanaman, dan pertumbuhan vegetatif.
d. Nitromonas danNitrosococcus (bakteri nitrit): dapat mengoksidasi senyawa ammonia menjadi ion nitrit, dapat menyuburkan tanah.
e. Nitrobacter (bakteri nitrat): dapat mengubah Nitrit yang bersifat racun pada tanaman menjadi nitrat yang dibutuhkan oleh akar tanaman.
f. Clostridium pasteurianum: mampu memfiksasi N2( nitrogen bebas dari udara) di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian N2 ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam pembentukan protein.
g. Rhodospirillium rubrum: mampu memfiksasi N2 di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian akan dimanfaatkan oleh tumbuhan.
D. Tipe Penyakit Bakteri
Bakteri parasit hidupnya menyerang kehidupan lain,diantaranya tanaman.Karena hanya bisa hidup dari tanaman,bakteri ini digolongkan sebagai penyakit,yaitu penyebab tanaman menjadi sakit.Tipe penyakit bakteri ada 3, yaitu sebagai berikut:
a. Penyakit pembuluh pengangkut air
Penyakit ini menyerang pembuluh pengangkut air pada tanaman sehingga pembuluh itu penuh bakteri.Jalannya airpun terhambat swhingga tidak bisa mencapai daun dan akhirnya daun akan menjadi layu.Bakteri yang tergolong ttipe penyakit ini,misalnya pseudomonas solanacearum yang menyebabkan busuk coklat pada tanaman kentang,terong,tomat,tembakau,dan tanaman yang termasuk keluarga solanacae. Selain itu,bakteri Pseudomonas Campestris yang menyebabkan busuk hitam pada tanaman kol,kubis bunga,sawi,kol tunas,dan tanaman yang termasuk keluarga Cruciferae.
b. Penyakit parenkim
Patogen menyerang jaringan parenkim yang lunak atau sutculent.Akibatnya adalah terjadinya nekrosis atau membusuknya bagian yang diserang.Misalnya,pseudomonas malvacearum yang menyebabkan bercak daun menyudut pada tanaman kapas dan Bacillus carotovorus yang menyebabkan busuk lunak pada akar wortel atau bagian lainnya yang lunak dari batang atau buah pada taanaman lainnya.
c. Penyakit hyperplastis
Bakteri ini menyebabkan terjadinya bintil,tumor,bonggol,atau bengkak. Bakteri merangsang sel sel tanaman hingga terjadi perkembangan yang lebih cepat dari biasanya hingga terbentuk bisul atau tumor.Misalnya, pseudomonas tumefaciens yang menyebabkan bisul akar pada tanaman apel, dan lain lain .
E. Letak Bakteri
Bakteri masuk kedalam tanaman melalui
a. Luka,
b. Stomata,
c. Pori air,
d. Kelenjar madu,
e. Dan lentisel.
Letak bakteri pada jaringan yang sakit sebagai berikut
a. Interseluler..Bakteri terlwtak dalam ruangan antar sel.Umumnya bakteri ini menyebabkan penyakit parenkim.
b. Intraselular.Bakteri terletak dalam sel.
c. Intrafaskular.Bakteri terletak dalam jaringan pengangkutan air (xilem) dan jaringan lain.
F. Penyebaran bakteri
Penyebaran penyakit bakteri,yaitu melalui
a. Bibit berupa biji,buah umbi,dan batang stek sehingga pada waktu di tanam baakteri tersebar.
b. Serangga,burung,siput,ulat,manusia,serta
c. Pupuk kandang atau kompos.
G. Klasifikasi bakteri
Menurut Bergey’s Manual, edisi 1948, bakteri dibagi menjadi 5 ordo :
1. Eubacteriales atau bakteri sejati. Selnya tegar,tunggal,membentuk dalam rantai, dan berkumpul dalam masa.
2. Actinomycetales. Selnya tegar dan bentuknya menyerupai cendawan atau seperti benaang bercabang.
3. Chymydobacteriales.selnya tegar dan menyerupai ganggang .
4. Myxobacteriales.selnya lenyur dan gerakannya merangkak.
5. Spirochaetales. Selnya lentur berbentuk spiral dan dapat bergerak.
Sementara itu,ordo pelengkap sebagai berikut
1. Rickettsiales
2. Virales
3. Borreliomycetaceace.
H. Jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Ada beberappa penyakit yang disebabkan oleh bakteri diantaranya sebagai berikut.
1. Penyakit layu bakteri
Bakteri : Pseudeomonas solanacearum (E.F.Smith) E.F.Smith;
Sinonim Xanthomonas solanacearum (E.F.Smith)
Dowson, Bacterium solanacearum (E.F.Smith)
E.F.Smith, P hytomonas solanacearum (E.F. Smith)
Bergey
2. Busuk hitam kol
Bakteri : Pseudomonas campetstris (Pam.) E.F.S;sinonim
Xanthomonas campestris (Oannei)Dowson,
Bacillus campestris Pammel, Bacterium campestris
(Pammel) Chester.,Phytomonas campestris
(Pammel) Bergey et al.
3. Kudis bakteri atau bercak bakteri pada tomat
Bakteri: Xanthomonas campestris pv.vesicatoria
4. Busuk lunak bakteri
Bakteri: Erwinia carotovora (L.R.Jones) Hollander;sinonim Bacillus carotavorus L.R.Jones.
Dari empat jenis penyakit di atas, kelompok kami akan menjelaskan lebih rinci mengenai penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri juga disebut penyakit lendir, penyakit liyer, penyakit lengger, atau penyakit klenger. Penyakit ini menyerang tanaman tembakau, tomat, cabai, terung, kacang tanah, pisang, wijen, dan lebih dari 140 jenis tanaman terutama yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Penyakit ini tersebar di daerah tropis dan subtropics, seperti Afrika, Asia, Australia, Amerika, dan Eropa.
Gejala Serangan:
Patogen menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi air tanaman inang. Akibatnya adalah tanaman menjadi layu, menguning, dan kerdil. Jika keadaan memungkinkan, tanaman yang mudah terserang seperti tembakau, kentang, tomat, dan terung, akan segera mati dalam beberapa hari. Namun, jika keadaan kurang baik bagi pathogen, tanaman layu secara perlahan atau bahkan tidak layu, tetapi pertumbuhannya kerdil, menguning, dan daunnya mengering. Sementara itu, jika tanaman cabai yang diserang, akan terjadi kerontokan daun. Tanaman pisang diserang patogen akan terjadi perubahan warna, daun mudanya akan terlukai, anakannya menjadi kerdil atau menghitam, buahnya kerdil atau busuk, dan akarnya juga menjadi busuk.
Jika batang tanaman yang terserang dipotong melintang, penampangnya akan terlihat berwarna cokelat. Selanjutnya, dari bekas potongan tersebut akan keluar lendir yang berwarna putih kotor berisi jutaan bakteri jika dipijat. Jika batang dibelah memanjang, akan, akan terlihat garis-garis berwarna cokelat, kadang garis ini mencapai sampai ke daun. Sementara itu, akar tanaman yang sakit berwarna cokelat.
Penyakit layu bakteri ini kadang-kadang dikelirukan dengan penyakit layu cendawan Verticillium dan Fusarium spp. Untuk membedakannya dengan layu cendawan, batang tanaman yang sakit dipotong, lalu dimasukkan ke dalam air. Jika tidak mengeluarkan lendir maka layu tersebut disebkan cendawan. Sebaliknya, pada penyakit layu bakteri akan keluar lendir.
Daur hidup:
Bakteri layu ini aerob dan bias bergerak dengan satu atau beberapa bulu cambuk (flagella). Bentuknya batang (rod) dengan lebar 0,5 mikron dan panjang 1.5 mikron. Temperatur optimum setiap strain berbeda-beda berkisar 30-37 C.
Infeksi biasanya terjadi melalui luka system perakaran. Bakteri segera berkembang dalam jaringan akar dan dengan cepat menyebar secara sistemik. Gejalanya akan terlihat sesudah 4 hari infeksi. Namun, kadang gejala terlihat lebih lama, tergantung keadaan inang atau keadaan sekelilingnya. Ada gejala yang muncul sesudah 3-4 minggu sejak bibit ditanam.
Tanaman yang sakit bias membebaskan banyak sekali bakteri dalam tanah. Bakteri bisa masuk ke dalam tanaman lain yang sehat melalui aliran air, penggemburan tanah, dan pemindahan tanaman. Bakteri masih bisa hidup di dalam tanah selama beberapa bulan sampai beberapa tahun dengan temperature 21-35C dan kandungan air tanah yang tinggi.
Pengendalian:
Rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak diserang penyakit, misalnya Mimosa invisa selama lebih kurang 2 tahun.
Persemaian disterilisasi dengan air panas 100 C dan tanah difumigasi dengan metil bromide. Penggunaan air siraman yang bebas dari penyakit. Biji atau umbi yang disemai bebas dari penyakit.
Penyiangan dan penggemburan dilakukan dengan hati-hati. Perlakuan tersebut jangan sampai merusak atau melukai system perakaran karena luka ini bias menjadi tempat masuknya patogen.
Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar. Selain itu, bekas tanaman sakit jangan sampai tersebar ke mana-mana.
Penanaman dengan jenis tanaman yang resisten terhadap penyakit layu.
Solarisasi, yaitu setelah dicangkul, tanah ditutup dengan plastic transparan beberapa minggu atau beberapa bulan.
Kesimpulan:
Dari penjelasan di atas tentang peranan bakteri dalam pertumbuhan dan perekmbangan tanaman dapat disimpulkan bahwa bakteri merupakan tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Bakteri adalah kelompok mikroorganisme dalam tanah yang paling dominan, meliputi separuh dari biomassa mikroba di dalam tanah.
Bakteri bisa memberikan keuntungan pada tanaman seperti; mengikat Nitrogen, menambah N2,menghasilkan fitohormon, meningkatkan perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman, tegakan tanaman, dan pertumbuhan vegetative, menyuburkan tanah, dapat mengubah Nitrit yang bersifat racun pada tanaman menjadi nitrat yang dibutuhkan oleh akar tanaman, dan mampu memfiksasi N2.
Selain itu bakteri dapat merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, seperti; penyakit pembuluh pada pengangkut air, penyakit parenkim, dan penyakit hyperplastic.
DAFTAR PUSTAKA
Pracaya, 2009. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Artikel ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi.
Nama kelompok :
• Diana 170321100051
• Ahmad Ubai Dillah 170321100052
• Nelsi Ega Syahfera 170321100079
Latar Belakang
Bakteri adalah tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Orang yang pertama kali mengenal bakteri di bawah mikroskop adalah Antony Van Leeuwenhoek pada tahun 1683. Bakteri mempunyai dua sisi saling berlawanan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu sisi yang menguntungkan dan sisi yang merugikan. Penyakit bakteri pada tanaman di kenali pada tahun 1878-1883 oleh Buhril.Ternyata,banyak bakteri yang dapat menyebabkan sakit pada tanaman,di antaranya tanaman apel dan pir.Sebelum tahun 1878 belum diketahui adanya penyakit bakteri pada tanaman.Bakteri dikira hanya menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang piaraan.Smith pada tahun 1920 melaporkan bahwa terdapat baanyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada bermacam macam tanaman.Jumlahnya lebih dari 60 keluarga dan lebih dari 150 genus.Pada tahun 1930,Elliot melaporkan telah mencatat 177 jenis penyakit bakteri pada tanaman.Bergey pada tahun 1930 mengatakan bahwa penyakit tanaman dibagi dalam 2 genus yaitu Erwinia dengan 12 jenis dan Phytomonas dengan 81 jenis.Namun,dikemudian hari ternyata lebih banyak lagi bakteri yang ditemukan.
Pembahasan
A. Mengenal Bakteri
Bakteri adalah kelompok mikroorganisme dalam tanah yang paling dominan, meliputi separuh dari biomassa mikroba di dalam tanah.
1.Morfologi
Bentuk bakteri bermacam macam.Ada yang bulat (tipe kokus) dengan garis tengah 0,15 sampai 1 mikron.Ada yang berbentuk batang atau silindris panjang atau pendek (tipe baksil) dan ada yang berbentuk silindris, spiral panjang atau pendek (spirillum) yang garis tengahnya 0,3 sampai 3 mikron, sedangkan panjangnya 1 sampai lebih dari 6 mikron.
Berikut bagan identifikasi bakteri berdasarkan ada atau tidaknya oksigen:
• Dinding luar,didalamnya terdapat :
Kapsula (lapisaan lendir)
Berbentuk lapisan lendir yang menyelubungi sel bakteri,mempunyai arti penting karena erat hubungannya dengan virulensi bakteri patogen.Bila bakteri kehilangan kapsulanya,Virulensinya akan menurun.
Dinding sel
Terletak diantara kapsula dan mebran sitoplasma.
Membran Sitoplasma
Terletak dibawah dindingsel dan tidak terikat erat.Membran tersusun dari lipit dan protein.
• Sitoplasma
Sitoplasma berupa protoplasma yang didalamnya terdapat granula untuk menyimpan zat makanan cadangan,ribosom,poliribosom,fakuolags,tetesan lipida basal flagela.
• Daerah inti
Yaitu sering disebut dengan nukleoid.Pada daerah ini terdapat kromosom yang hanya di bentuk oleh satu molekul DNA yang melingkar lingkar.
• Alat pergerakan
Bakteri ada yang inaktif atau tidak dapat bergerak.adapula bakteri yang bisa berenang atau bergerak akibat adanya bulu bulu yang bisa bergetar.(ada gambar)
B. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri berkembang dengan cara membelah diri.Dalam waktu 20 sampai 30 menit, satu sel dapat meenjadi 2.Beberapa jenis bakteri juga dapat membentuk endospora yang letaknya dalam sel dan dikelilingi membran padat yang kuat.Endospora sangat tahan terhadap kekeringan, panas, dan faktor lain yang tidak menguntungkannya.Jika kemudian keadaan baik, endospora akan berkecambah membentuk sel sel vegetatif.Bakteri ada yang bersifat parasit, sayprovit, atau heterotrop ( bisa parasit atau satprovit).Ada juga bakteri autrotop yang dapat melakukan asimilasi karbon ( C ) karena mempunyai zat warna seperti klorofil.Bakteti ini tidak tergantung dari organisme lain, misalnya bakteri ungu dan hijau.Ada bakteri yang menggunakan tenaga kimia yaitu tenaga diambil dari reaksi kimia yang terjadi,misalnya bakteri nitrifikasi,belerang, dan besi.Bakteri autotrop tidak menjadi penyakit tanaman karena bisa mendapatkan tenaga sendiri.
C. Tipe Keuntungan Bakteri
Berikut ini adalah macam-macam bakteri yang berhubungan dalam pertumbuhan tanaman:
a. Rhizobium: fungsinya dalam pertanian adalah untuk menyuburkan tanah. Bakteri ini bisa mengikat Nitrogen dari udara.Contohnya adalah Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan.
b. Azospirillum: bakteri ini memiliki kemampuan menambah N2 dan menghasilkan fitohormon. Fitohormon yang dihasilkan berupa auksin, giberelin, sitokinin, dan etilen.
c. Azotobacter: efektif meningkatkan hasil tanaman budidaya pada tanah yang dipupuk dengan kandungan bahan organik yang cukup. Sifat Azotobacter ini dapat meningkatkan perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman, tegakan tanaman, dan pertumbuhan vegetatif.
d. Nitromonas danNitrosococcus (bakteri nitrit): dapat mengoksidasi senyawa ammonia menjadi ion nitrit, dapat menyuburkan tanah.
e. Nitrobacter (bakteri nitrat): dapat mengubah Nitrit yang bersifat racun pada tanaman menjadi nitrat yang dibutuhkan oleh akar tanaman.
f. Clostridium pasteurianum: mampu memfiksasi N2( nitrogen bebas dari udara) di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian N2 ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam pembentukan protein.
g. Rhodospirillium rubrum: mampu memfiksasi N2 di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian akan dimanfaatkan oleh tumbuhan.
D. Tipe Penyakit Bakteri
Bakteri parasit hidupnya menyerang kehidupan lain,diantaranya tanaman.Karena hanya bisa hidup dari tanaman,bakteri ini digolongkan sebagai penyakit,yaitu penyebab tanaman menjadi sakit.Tipe penyakit bakteri ada 3, yaitu sebagai berikut:
a. Penyakit pembuluh pengangkut air
Penyakit ini menyerang pembuluh pengangkut air pada tanaman sehingga pembuluh itu penuh bakteri.Jalannya airpun terhambat swhingga tidak bisa mencapai daun dan akhirnya daun akan menjadi layu.Bakteri yang tergolong ttipe penyakit ini,misalnya pseudomonas solanacearum yang menyebabkan busuk coklat pada tanaman kentang,terong,tomat,tembakau,dan tanaman yang termasuk keluarga solanacae. Selain itu,bakteri Pseudomonas Campestris yang menyebabkan busuk hitam pada tanaman kol,kubis bunga,sawi,kol tunas,dan tanaman yang termasuk keluarga Cruciferae.
b. Penyakit parenkim
Patogen menyerang jaringan parenkim yang lunak atau sutculent.Akibatnya adalah terjadinya nekrosis atau membusuknya bagian yang diserang.Misalnya,pseudomonas malvacearum yang menyebabkan bercak daun menyudut pada tanaman kapas dan Bacillus carotovorus yang menyebabkan busuk lunak pada akar wortel atau bagian lainnya yang lunak dari batang atau buah pada taanaman lainnya.
c. Penyakit hyperplastis
Bakteri ini menyebabkan terjadinya bintil,tumor,bonggol,atau bengkak. Bakteri merangsang sel sel tanaman hingga terjadi perkembangan yang lebih cepat dari biasanya hingga terbentuk bisul atau tumor.Misalnya, pseudomonas tumefaciens yang menyebabkan bisul akar pada tanaman apel, dan lain lain .
E. Letak Bakteri
Bakteri masuk kedalam tanaman melalui
a. Luka,
b. Stomata,
c. Pori air,
d. Kelenjar madu,
e. Dan lentisel.
Letak bakteri pada jaringan yang sakit sebagai berikut
a. Interseluler..Bakteri terlwtak dalam ruangan antar sel.Umumnya bakteri ini menyebabkan penyakit parenkim.
b. Intraselular.Bakteri terletak dalam sel.
c. Intrafaskular.Bakteri terletak dalam jaringan pengangkutan air (xilem) dan jaringan lain.
F. Penyebaran bakteri
Penyebaran penyakit bakteri,yaitu melalui
a. Bibit berupa biji,buah umbi,dan batang stek sehingga pada waktu di tanam baakteri tersebar.
b. Serangga,burung,siput,ulat,manusia,serta
c. Pupuk kandang atau kompos.
G. Klasifikasi bakteri
Menurut Bergey’s Manual, edisi 1948, bakteri dibagi menjadi 5 ordo :
1. Eubacteriales atau bakteri sejati. Selnya tegar,tunggal,membentuk dalam rantai, dan berkumpul dalam masa.
2. Actinomycetales. Selnya tegar dan bentuknya menyerupai cendawan atau seperti benaang bercabang.
3. Chymydobacteriales.selnya tegar dan menyerupai ganggang .
4. Myxobacteriales.selnya lenyur dan gerakannya merangkak.
5. Spirochaetales. Selnya lentur berbentuk spiral dan dapat bergerak.
Sementara itu,ordo pelengkap sebagai berikut
1. Rickettsiales
2. Virales
3. Borreliomycetaceace.
H. Jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Ada beberappa penyakit yang disebabkan oleh bakteri diantaranya sebagai berikut.
1. Penyakit layu bakteri
Bakteri : Pseudeomonas solanacearum (E.F.Smith) E.F.Smith;
Sinonim Xanthomonas solanacearum (E.F.Smith)
Dowson, Bacterium solanacearum (E.F.Smith)
E.F.Smith, P hytomonas solanacearum (E.F. Smith)
Bergey
2. Busuk hitam kol
Bakteri : Pseudomonas campetstris (Pam.) E.F.S;sinonim
Xanthomonas campestris (Oannei)Dowson,
Bacillus campestris Pammel, Bacterium campestris
(Pammel) Chester.,Phytomonas campestris
(Pammel) Bergey et al.
3. Kudis bakteri atau bercak bakteri pada tomat
Bakteri: Xanthomonas campestris pv.vesicatoria
4. Busuk lunak bakteri
Bakteri: Erwinia carotovora (L.R.Jones) Hollander;sinonim Bacillus carotavorus L.R.Jones.
Dari empat jenis penyakit di atas, kelompok kami akan menjelaskan lebih rinci mengenai penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri juga disebut penyakit lendir, penyakit liyer, penyakit lengger, atau penyakit klenger. Penyakit ini menyerang tanaman tembakau, tomat, cabai, terung, kacang tanah, pisang, wijen, dan lebih dari 140 jenis tanaman terutama yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Penyakit ini tersebar di daerah tropis dan subtropics, seperti Afrika, Asia, Australia, Amerika, dan Eropa.
Gejala Serangan:
Patogen menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi air tanaman inang. Akibatnya adalah tanaman menjadi layu, menguning, dan kerdil. Jika keadaan memungkinkan, tanaman yang mudah terserang seperti tembakau, kentang, tomat, dan terung, akan segera mati dalam beberapa hari. Namun, jika keadaan kurang baik bagi pathogen, tanaman layu secara perlahan atau bahkan tidak layu, tetapi pertumbuhannya kerdil, menguning, dan daunnya mengering. Sementara itu, jika tanaman cabai yang diserang, akan terjadi kerontokan daun. Tanaman pisang diserang patogen akan terjadi perubahan warna, daun mudanya akan terlukai, anakannya menjadi kerdil atau menghitam, buahnya kerdil atau busuk, dan akarnya juga menjadi busuk.
Jika batang tanaman yang terserang dipotong melintang, penampangnya akan terlihat berwarna cokelat. Selanjutnya, dari bekas potongan tersebut akan keluar lendir yang berwarna putih kotor berisi jutaan bakteri jika dipijat. Jika batang dibelah memanjang, akan, akan terlihat garis-garis berwarna cokelat, kadang garis ini mencapai sampai ke daun. Sementara itu, akar tanaman yang sakit berwarna cokelat.
Penyakit layu bakteri ini kadang-kadang dikelirukan dengan penyakit layu cendawan Verticillium dan Fusarium spp. Untuk membedakannya dengan layu cendawan, batang tanaman yang sakit dipotong, lalu dimasukkan ke dalam air. Jika tidak mengeluarkan lendir maka layu tersebut disebkan cendawan. Sebaliknya, pada penyakit layu bakteri akan keluar lendir.
Daur hidup:
Bakteri layu ini aerob dan bias bergerak dengan satu atau beberapa bulu cambuk (flagella). Bentuknya batang (rod) dengan lebar 0,5 mikron dan panjang 1.5 mikron. Temperatur optimum setiap strain berbeda-beda berkisar 30-37 C.
Infeksi biasanya terjadi melalui luka system perakaran. Bakteri segera berkembang dalam jaringan akar dan dengan cepat menyebar secara sistemik. Gejalanya akan terlihat sesudah 4 hari infeksi. Namun, kadang gejala terlihat lebih lama, tergantung keadaan inang atau keadaan sekelilingnya. Ada gejala yang muncul sesudah 3-4 minggu sejak bibit ditanam.
Tanaman yang sakit bias membebaskan banyak sekali bakteri dalam tanah. Bakteri bisa masuk ke dalam tanaman lain yang sehat melalui aliran air, penggemburan tanah, dan pemindahan tanaman. Bakteri masih bisa hidup di dalam tanah selama beberapa bulan sampai beberapa tahun dengan temperature 21-35C dan kandungan air tanah yang tinggi.
Pengendalian:
Rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak diserang penyakit, misalnya Mimosa invisa selama lebih kurang 2 tahun.
Persemaian disterilisasi dengan air panas 100 C dan tanah difumigasi dengan metil bromide. Penggunaan air siraman yang bebas dari penyakit. Biji atau umbi yang disemai bebas dari penyakit.
Penyiangan dan penggemburan dilakukan dengan hati-hati. Perlakuan tersebut jangan sampai merusak atau melukai system perakaran karena luka ini bias menjadi tempat masuknya patogen.
Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar. Selain itu, bekas tanaman sakit jangan sampai tersebar ke mana-mana.
Penanaman dengan jenis tanaman yang resisten terhadap penyakit layu.
Solarisasi, yaitu setelah dicangkul, tanah ditutup dengan plastic transparan beberapa minggu atau beberapa bulan.
Kesimpulan:
Dari penjelasan di atas tentang peranan bakteri dalam pertumbuhan dan perekmbangan tanaman dapat disimpulkan bahwa bakteri merupakan tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Bakteri adalah kelompok mikroorganisme dalam tanah yang paling dominan, meliputi separuh dari biomassa mikroba di dalam tanah.
Bakteri bisa memberikan keuntungan pada tanaman seperti; mengikat Nitrogen, menambah N2,menghasilkan fitohormon, meningkatkan perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman, tegakan tanaman, dan pertumbuhan vegetative, menyuburkan tanah, dapat mengubah Nitrit yang bersifat racun pada tanaman menjadi nitrat yang dibutuhkan oleh akar tanaman, dan mampu memfiksasi N2.
Selain itu bakteri dapat merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, seperti; penyakit pembuluh pada pengangkut air, penyakit parenkim, dan penyakit hyperplastic.
DAFTAR PUSTAKA
Pracaya, 2009. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Komentar
Posting Komentar